Rabu, 11 Maret 2009

MUTU SUSU KARAMEL ASAL SUSU PECAH
SELAMA PENYIMPANAN

Abubakar, Sugiarto dan Triyantini

Balai Besar Litbang Pascapanen Pertanian, Bogor

ABSTRAK

Pemanfaatan susu pecah hingga saat ini belum banyak dilakukan, malahan kadang kala susu pecah dibuang begitu saja. Oleh karena itu perlu dicari upaya pemanfaatannya. Penelitian pemanfaatan susu pecah untuk dibuat karamel telah dilakukan dengan melihat mutunya selama penyimpanan. Penelitian ini menggunakan RAL pola faktorial dengan perlakuan 3 faktor: faktor A, kondisi susu t.d. 2 taraf (A1= menggunakan susu segar), (A2= menggunakan susu pecah), faktor B, pengemasan susu karamel t.d. 2 taraf (B1=tanpa kemasan), (B2= dikemas kertas minyak), faktor C, lama penyimpanan t.d. 5 taraf (C1= 0 minggu), (C2= 2 minggu), (C3= 4 minggu), (C4= 6 minggu) dan (C5= 8 minggu), dengan ulangan 3 kali. Parameter mutu yang diukur pada produk susu karamel meliputi: uji organoleptik, kadar air, kadar abu, kadar protein dan kadar lemak. Hasil penelitian menunjukkan bahwa susu karamel asal susu pecah dan susu segar dapat diterima baik secara organoleptik oleh panelis. Mutu gizi susu karamel asal susu pecah: kadar air 8,81%, kadar abu 2,23%, kadar protein 19,15% dan kadar lemak 25,55%. Sedangkan mutu gizi susu karamel asal susu segar: kadar air 9,43%, kadar abu 2,10%, kadar protein 19,29% dan kadar lemak 25,64%. Susu karamel asal susu pecah dan susu segar baik yang dikemas kertas minyak maupun tidak dikemas dapat dipertahankan mutunya selama penyimpanan 8 minggu.


Kata kunci: Mutu Susu karamel, susu pecah, penyimpanan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar